Suatu malam saat hujan pada bulan Oktober, seorang pria tengah mengendarai mobilnya melewati pemakaman. Dia melihat seorang anak laki-laki sedang berjalan di tengah-tengah hujan ini. Si pria berhenti dan bertanya pada anak tersebut bahwa dia membutuhkan tumpangan atau tidak.
Anak tersebut mendekati mobilnya. Wajahnya tampak lesu, pakaiannya basah, dan dia bergemetaran seperti daun. Dia membuka pintu dan masuk ke dalam mobil tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Pria tersebut merasa kasihan padanya, jadi dia memberikan sweter merahnya pada anak tersebut supaya dia tetap hangat. Anak tersebut masih menggertakan giginya karena kedinginan.
Ketika mereka sampai pada rumah anak tersebut, si pria menghentikan mobilnya. Anak tersebut keluar. Pria tersebut berpesan agar si anak tetap menyimpan sweternya karena dia akan kembali esok harinya.
“Siapa namamu?” Tanya pria tersebut.
“Timmy.” Balas si anak.
Keesokan harinya, ketika si pria menghampiri rumah anak tersebut untuk mengambil sweternya. Ketika dia mengetuk pintu, seorang wanita menyahut. Pria tersebut memperkenalkan dirinya dan bertanya jika wanita tersebut adalah ibunya Timmy.
“Ada perlu apa, ya?” Katanya.
Si pria menjelaskan jika dia memberikan tumpangan pada Timmy semalam, saat hujan dan memberikannya sweter merahnya untuk membuat Timmy tetap hangat.
“Maafkan aku, mungkin ini adalah suatu kesalahan,” katanya. “Timmy sudah meninggal hampir setahun yang lalu.”
Si pria meminta maaf dan pergi. Dia sangat bingung dan kepalanya terasa pusing. Dia mengemudi menuju ke pemakaman dan mendapati kuburan Timmy.
Di atas kuburan Timmy, terdapat sweter merahnya.
Judul Inggris: The Night it Rained
Seri Antologi: In a Dark, Dark Room and Other Scary Stories
Pengarang: Alvin Schwartz
Tipe: Cerita Pendek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar