Suatu malam, di sebuah kota kecil di Amerika, seorang gadis muda mengadakan sebuah pesta dan mengajak semua teman-teman sekolahnya. Sejumlah besar laki-laki dan perempuan yang hadir, dan saat malam tiba, mereka mulai menceritakan cerita-cerita menakutkan.
Salah satu laki-laki bercerita bahwa terdapat sebuah legenda penduduk sekitar tentang sebuah pemakaman tua yang terletak dekat dengan rumah si gadis. Berdasarkan ceritanya, terdapat seorang wanita tua yang dikuburkan di tengah-tengah pemakaman tua tersebut, dan rumornya wanita tua tersebut adalah penyihir. Dikatakan bagi siapa saja yang berpijak di kuburan penyihir tersebut pada tengah malam, penyihir tersebut akan menarik mereka yang berpijak pada kuburannya ke neraka.
“Aku tidak akan pernah mendekati pemakaman tua itu saat malam.” Laki-laki lain menyahut.
“Kalian semua adalah sekumpulan orang bodoh,” kata gadis pemilik rumah sambil tertawa. “Itu hanyalah takhayul konyol. Aku tidak percaya kalian menanggapinya dengan serius.”
Laki-laki yang menceritakan legenda tersebut berpaling menatap si gadis dan mencibir, “tidak apa-apa untuk menjadi berani dimana kamu aman berada di rumahmu dengan selimut hangat menaungimu. Kupikir kamu akan merubah pendapatmu jika kamu benar-benar mengunjungi pemakaman tua tersebut.”
“Hal tersebut tidak akan merubah apa-apa.” Jawab si gadis dengan angkuh.
“Oke, lalu buktikan!” Kata laki-laki tersebut. “Kita semua akan pergi ke pemakaman tua tersebut dan menunggu di luar saat kamu masuk dan berdiri diatas kuburan tua penyihir.”
“Sebuah kuburan tidak membuatku takut,” kata si gadis. “Aku akan melakukannya sekarang.”
“Kamu benar-benar harus melakukannya,” balas laki-laki tersebut. “Jika tidak, kamu akan dianggap ayam penakut.”
Laki-laki tersebut mengambil sebilah pisau dari rak pisau di dapur dan menyerahkannya ke si gadis.
“Tancapkan pisau ini pada kuburan tersebut.” Kata si laki-laki. “Pisau ini akan menjadi penanda bagi kita semua bahwa kamu benar-benar berada disana.”
Kelompok anak-anak tersebut bersiap untuk pergi ke pemakaman dan saat mereka sampai pada gerbang besi berkarat, mereka berkumpul membentuk lingkaran. Semuanya menatap gadis tersebut. Si gadis mencoba agar terlihat tidak ketakutan dan berharap agar siapapun tidak melihatnya terselimuti kengerian.
Dengan pisau yang digenggam erat dengan tangannya, dia berjalan melewati gerbang besi berkarat dan melalui jalan pemakaman yang gelap gulita. Di bawah cahaya bulan, nisan dan pepohonan membentuk bayangan yang aneh dan menakutkan. Akhirnya, dia sampai di kuburan wanita tua tersebut.
“Tidak ada yang perlu ditakutkan disini,” kata gadis tersebut pada dirinya sendiri. “Itu hanyalah kisah bodoh.”
Berjongkok di depan nisan, si gadis berbisik, “aku tidak takut terhadapmu.”
Kemudian dia mengangkat bilah pisau hingga lebih tinggi dari posisi kepalanya dan menancapkannya ke tanah.
“Rasakan itu, penyihir tua.” Dia tertawa.
Ketika dia hendak berbalik dan pergi, saat itu dia merasakan ada yang menahannya. Dia tidak bisa bergerak. Sesuatu tengah menarik ujung gaunnya dan menjatuhkannya.
Dia merasa ketakutan dan menjadi panik, “tolong!” Teriaknya. “Dia menangkapku, dia menangkapku!”
Ketika dia tidak kembali juga, teman-temannya mulai khawatir. Setelah itu, mereka dengan perlahan memasuki pemakaman untuk mencarinya. Mereka menemukannya terbaring di kuburan wanita tua tersebut. Dia telah mati dan wajahnya membeku dalam teriakan hening.
Tanpa sadar, dia menusukkan pisau ke ujung gaunnya. Itulah yang menahannya untuk tidak bergerak.
Gadis malang tersebut sangat ketakutan hingga hatinya menyerah dan dia mati dalam kengerian.
Judul Inggris: The Dare
Seri Antologi: More Scary Stories to Tell in the Dark
Pengarang: Alvin Schwartz
Tipe: Cerita Pendek